// Posted by :Unknown
// On :Senin, 20 Mei 2013
Mengenal Toksoplasma
Bagi
sebagian orang ada yang tak menyukai kucing atau binatang berbulu. Sebenarnya
mereka tidak menyukai bukan karena binatang berbulu itu jelek atau tidak
menarik, mereka hanya takut akan penyakit yang dibawa oleh binatang berbulu
itu. Penyakit itu toksoplasma, yang senang hinggap pada hewan berbulu,
seperti kucing, anjing, kelinci dll. Itu pun yang saya alami dulu ketika saya
membenci kucing.
Kebanyakan mereka yang takut pada hewan berbulu adalah wanita. Wanita punya
kerentanan tertentu pada penyakit toksoplasma, terutama wanita hamil.
Toksoplasma dianggap menakutkan karena nantinya akan mengganggu kehamilan.
Sebelumnya saya ingin mencari tahu tentang apa itu toksoplasma. Saya mencoba
mencari informasi dari berbagai sumber melalui Google.
Toksoplasma merupakan penyakit yang disebabkan oleh protozoa (hewan bersel
satu) Toxoplasma gondii. Siapa saja yang bisa terkena penyakit ini,
jawabannya adalah wanita dan pria pun bisa terkena. Toksoplasma ini bila
menginfeksi tidak menunjukkan gejala tertentu, kalau pun ada gejalanya tidak
spesifik. Perlu pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk mengetahuinya. Oleh
karena itu kebanyakan orang tidak sadar bila sudah terjangkit toksoplasma.
Toksoplasma sendiri terdapat dalam kotoran sejumlah kucing dan daging sapi yang
dimasak kurang matang atau makan sayuran yang tidak dicuci. Masuknya
spora-spora dari sumber-sumber tersebut ke dalam mulut bisa mengarahka kita
tertular atau terinfeksi tokso. Kucing bisa terkena parasit itu karena
menangkap tikus atau binatang liar lainnya.
Ada pendapat lain dari seorang dokter, bahwa wanita yang memiliki seekor kucing
beberapa waktu sebelum hamil mungkin akan membangun resistensi terhadap
penyakit itu. Namun bila yang terjadi sebaliknya, ketika wanita hamil
baru memelihara kucing maka potensi untuk terinfeksi sangat tinggi.
Pemeriksaan laboratorium menyangkut pemeriksaan antibodi spesifik toksoplasma
yaitu IgM (merupakan antiboodi yang pertama kali meningkat di darah bila
terjadi infeksi toksoplasma) IgG (merupakan antibodi yang muncul setelah IgM
dan biasanya akan menetap seumur hidup pada orang yang terinfeksi atau pernah
terinfeksi) dan IgG affinity (merupakan kekuatan ikatan antara antibodi
IgG dengan organisme penyebab infeksi. Infeksi yang terjadi sebelum kehamilan
tidak perlu dirisaukan, hanya infeksi primer yang terjadi pada saat ibu hamil
yang berbahaya, khususnya pada trisemester I.
Tes toksoplasma yang perlu dilakukan adalah sebelum hamil dengan tes IgG dan
pada saat hamil sedini mungkin tes IgG dan IgM. Apabila hasilnya negatif
diperlukan pemantauan setiap tiga bulan pada sisa kehamilan. Berikut
intepretasi hasil tes :
- Bila
IgG (-) dan IgM (+) | kasus ini jarang terjadi. Kemungkinan merupakan awal
infeksi. Harus diperiksa kembali tiga minggu kemudian untuk dilihat apakah
IgG berubah menjadi (+). Bila tidak berubah, maa IgM tidak spesifik, yang
bersangkutan tidak terinfeksi toksoplasma.
- Bila
IgG (-) dan IgM (-) | belum pernah terinfeksi dan beresiko untuk
terinfeksi. Perlu untuk dilakukan tindakan pencegahan agar tidak
terinfeksi.
- Bila
IgG (+) dan IgM (+) | kemungkinan mengalami infeksi primer baru atau
mungkin juga infeksi lampau tapi IgM nya masih terdeteksi (persisten =
lambat hilang). Oleh sebab itu perlu dilakukan tes IgG affinity
langsung pada serum yang sama untuk memperikirakan kapan infeksinya
terjadi, apakah sebelum atau sesudah hamil.
- Bila
IgG (+) dan IgM (-) | pernah terinfeksi sebelumnya.
Toksoplasma bisa
diobati. Dengan pemeriksaan dan pengobatan secara dini, penularan pada bayi
akan bisa ditekan seminimal mungkin. Selain itu, pengobatan dini yang tepat
saat awal kehamilan akan menurunkan secara signifikan kemungkinan janin
terinfeksi. Temui dokter anda untuk mendapatkan Spiramycin atau pyrimethamine
plus sulfadiazine.
Sumber bacaan :